01/12/2010 20:04
Liputan6.com, Bandung: Aksi unjuk rasa ratusan buruh PT Kanefusa Indonesia (EJIP Bekasi) di depan Pengadilan Negeri Bandung, Jawa Barat, berakhir ricuh, Rabu (01/12). Bentrokan terjadi saat sejumlah buruh menerobos barikade polisi yang tidak sabar menunggu hasil audiensi rekan mereka dengan Ketua PN Bandung.
Seorang perwira polisi berpakaian preman yang berusaha melerai justru terkena pukulan dan terjatuh. Beruntung, anggota polisi lain segera mengamankannya.
Aksi dipicu saat para buruh menuntut kenaikan upah. Namun, alih-alih dipenuhi, mereka justru tidak mendapatkan pembayaran upah dan tunjangan hari raya (THR) pada Lebaran lalu. Pihak perusahaan juga melaporkan kasus mogok kerja ini ke Pengadilan Hubungan Industrial.
Seorang perwira polisi berpakaian preman yang berusaha melerai justru terkena pukulan dan terjatuh. Beruntung, anggota polisi lain segera mengamankannya.
Aksi dipicu saat para buruh menuntut kenaikan upah. Namun, alih-alih dipenuhi, mereka justru tidak mendapatkan pembayaran upah dan tunjangan hari raya (THR) pada Lebaran lalu. Pihak perusahaan juga melaporkan kasus mogok kerja ini ke Pengadilan Hubungan Industrial.
Akibat Peristiwa kericuhan tersebut, Pihak kepolisian Polrestabes Jawa Barat melakukan pemeriksaan kepada 16 orang aktivis dari serikat buruh federasi serikat pekerja metal indonesia(fspmi) untuk diminta pertanggungjawaban aksi.
Pesan Moral dari kejadian tersebut memberikan pelajaran, bahwa di negara tercinta ini untuk mencari keadilan bagi buruh/pekerja dalam memperjuangkan hak-hak normatifnya sangat sulit mendapat perhatian dari pemerintah dan pengusaha.Mereka tetap rela dan teguh berkorban menuntut agar tuntutan mereka dapat diperhatikan Sehingga jangan pernah menyalahkan aksi yang mereka lakukan demi kebutuhan hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar